Keluarga saat ini biasanya hanya memiliki satu anak. Memuaskan berbagai permintaan anak menjadi tugas banyak orang dewasa. Dalam pembelian dan pemilihan peralatan bermain anak, orang tua seringkali merujuk pada pendapat anaknya dan apa yang ingin dibelinya. Atau apa yang dimainkan anak orang lain, mereka juga beli. Padahal, anak tidak perlu memiliki mainan yang terlalu banyak, karena perkembangan fisik dan mental anak belum tentu terbantu secara nyata. Mainan yang baik untuk perlengkapan bermain anak harus memberi anak berbagai cara bermain, dengan pengalaman bermain yang kaya untuk membantu anak tumbuh dengan baik. Mainan yang baik harus memiliki kondisi sebagai berikut:
Pertama, perdamaian terjamin
Mainan harus tidak beracun dan tidak memiliki ujung yang tajam. Perpaduan bagian-bagiannya harus sangat kuat agar tidak kendor dan membentuk anak untuk makan. Selain itu, kita harus memperhatikan apakah mainan tersebut mengandung zat kimia berbahaya dan tidak boleh menggunakan bahan yang mudah terbakar. Bayi atau balita harus menghindari mainan dengan tali panjang dan bagian kecil. Orang tua harus memperhatikan apakah penggunaan mainan oleh anak dapat menimbulkan risiko.
Kedua, terbuka
Tidak ada batasan untuk penggunaan mainan yang bagus. Anak-anak dapat menjelajahi dan mengembangkan semua kemungkinan permainan. Orang dewasa tidak boleh mendorong anak-anak untuk mencapai tujuan yang unik. Misalnya, mereka harus menggambar persegi standar. Setiap anak adalah individu yang mandiri. Kualitasnya bervariasi dari orang ke orang dan harus dihormati. Mainan alat bermain anak terbuka tidak pernah dibakukan dan diperbaiki, sehingga memungkinkan anak tumbuh dalam setiap tahap perkembangannya karena ide. Game baru yang berbeda dibuat.
Ketiga, anak dapat memelihara minat yang langgeng
Mainan yang baik untuk perlengkapan bermain anak akan membuat anak dapat bermain berulang kali, berpikir dengan berbagai cara, dan bermain dalam waktu yang lama tanpa merasa bosan. Anak-anak selalu diliputi rasa ingin tahu dan sering membuat mainan baru. Selain itu, mereka suka menggunakan imajinasi untuk menggerakkan tangan dan kaki. Misalnya, jika ditambahkan mainan pada roda, maka menjadi mobil yang dinamis. Anak akan merasa senang dan menarik.
Keempat, untuk merangsang indera
Mainan yang baik dapat memberikan rangsangan sensorik yang sesuai, seperti suara khusus, sensasi sentuhan yang berbeda, warna cerah, dan bentuk tertentu yang disukai anak yang dapat digunakan untuk merangsang penglihatan, pendengaran, penciuman, sentuhan, dan sebagainya pada anak. Anak juga dapat mempelajari konsep dasar benda melalui mainan: ukuran, berat, warna, dan keseimbangan. Jika anak mampu menjangkau mainan-mainan yang berkualitas baik, anak secara alami menumbuhkan nilai-nilai estetika, yang juga merupakan pendidikan estetika.
Kelima, desain untuk anak-anak dari berbagai usia
Mainan harus berbeda untuk usia dan kemampuan anak. Anak-anak suka bermain dengan mainan yang bisa mereka operasikan, terlalu sulit bagi anak untuk membuat rasa liku-liku, terlalu sederhana dan membuat mereka merasa bosan. Oleh karena itu, orang tua harus membeli mainan berdasarkan penggunaan tanda usia, tetapi jika anak memiliki keterampilan pengoperasian yang lebih baik daripada anak biasa pada usia yang sama, orang tua dapat membeli mainan yang lebih sulit.
